Tuesday 5 January 2016

Ustadz Yusuf Baisa: Sudah Saatnya Negara-Negara Islam Memutuskan Hubungan Diplomatik dengan Iran


 
Ilustrasi Raja Salman dan Khamenei
Ilustrasi Raja Salman dan Khamenei
JAKARTA (gemaislam) – Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perhimpunan Al Irsyad Ustadz Yusuf Utsman Baisa mendukung penuh langkah pemerintah Arab Saudi yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.
“Sudah saatnya negara-negara Islam memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran. Sudah saatnya memperlakukan Iran seperti itu,” ujar Ustadz Yusuf, saat dihubungi melalui sambungan sellular, Selasa (5/1/2016)
Dukungan Ustadz Yusuf atas pemutusan hubungan itu lebih mengarah kepada aspek syar’i, karena selama ini banyak warga Syiah Iran yang pergi menunaikan haji dan umrah ke tanah suci.
“Orang-orang Syiah Iran itu semestinya tidak berhak untuk berangkat haji dan umrah ke tanah haram, karena mereka itu bukan Islam,” ujarnya.
Lebih khusus lagi, Ustadz Yusuf berharap negara-negara yang tergabung dalam aliansi militer pimpinan Saudi segera memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.
“34 negara yang tergabung dalam aliansi itu mestinya segera mengikuti langkah Saudi, karena Iran adalah negara teroris,” terangnya.
Selama ini, lanjut Ustadz Yusuf, Iran selalu bicara demokrasi dan hak asasi manusia, padahal itu hanya omong kosong belaka.
“Yang dikatakan Iran tentang hak asasi manusia itu hanyalah omong kosong,” paparnya.
Omong kosong Iran soal hak asasi manusia terbukti dengan fakta kekejaman dan ketidakadilan pemerintah Iran terhadap muslim Sunni yang berada di wilayah Ahwaz.
“Wilayah Ahwaz penduduknya Arab, bukan Persia. Disana mayoritasnya Sunni, hidup dalam tekanan dan penjajahan, seperti Palestina dihadapan Israel,” tegasnya.
Selain itu, Iran juga memegang kendali negara-negara yang berakidah Syiah, seperti Irak. Negeri 1001 malam itu kini hidup dalam bayang-bayang Iran.
“Irak itu tidak berdiri sendiri, Irak saat ini berada dibawah ketiak Iran. Beberapa waktu lalu ada salah seorang penyair yang dihukum mati karena mengkritik Syiah,” tutupnya. (bms)

No comments:

Post a Comment